Manisnya Usaha Budidaya Kencur

Usaha Budidaya Kencur
Manisnya usaha budidaya kencur menjadikan banyak orang tertarik. Kencur emiliki banyak nama untuk tiap masing-masing daerah. Nama tersebut, cikur (sunda), ceuku (Aceh), tekur (Gayo), kaciwer (Karo), cakue (Minangkabau), Cokur (lampung), kencur (jawa), cikur (Sunda), kencor (Madura), batako (Manado), watan (Minahsa), (Gorontalo), cakuru (Makasar), ceku (Bugis), cekuh (Bali), cekur (Sasak), sokus (Roti), Sukung (Timor), suha (Seram), assuli (Ambon), onegai (Buru), ukap (Irian).
Kencur mempunyai khasiat untuk berbagai masalah antara lain : 
  • Influenza pada bayi
  • Radang lambung
  • Radang pada telinga anak-anak
  • Masuk angin dan muntah-muntah
  • Sakit kepala sebelah ( migrain)
  • Keracunan jamur
  • Pegal linu
  • Jerawat di wajah
  • Asma
  • Batuk
  • Sakit perut ketika diare
  • Haid tidak lancar dan nyeri ketika haid
  • Mata lelah
  • Keseleo
  • Tubuh sering lelah
  • Tetanus
  • dan sebagainya.

Untuk diketahui, bahwa Kencur (Kaempferia galanga L.) juga  banyak digunakan sebagaibahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika,
penyedap makanan dan minuman, serta sebagai bahan rempah. Banyaknya manfaatkencur memungkinkan pengembangan pembudidayaannya dilakukan
secara intensif yang disesuaikan dengan produk akhir yang diinginkan.
Produksi, mutu dan kandungan bahan aktif didalam rimpang kencur
ditentukan oleh varietas yang digunakan, cara budidaya dan
lingkungan tempat tumbuhnya. Selain itu, karena kualitas mutu
simplisia bahan baku industri ditentukan oleh proses budidaya dan
pascapanennya, maka perlu disosialisasikan GAP (Good Agricultural
Practices) dan GMP (Good Manufacture Practices), melalui
penerapan standar prosedur operasional (SPO) budidaya tanaman.

Rimpang kencur berwarna cokelat gelap dan tampak mengkilap. Bila dibelah akan kelihatan daging rimpang yang berwarna putih cerah. Kencur memiliki rimpang yang tumbuh secara bergerombol dan bercabang-cabang, kadang-kadang umbinya bisa muncul di permukaan tanah. Dalam satu kali tanam, kita mendapatkan rimpang dalam jumlah yang cukup banyak.

Dengan begitu, kita bisa mengambil peluang usaha ini untuk dipraktekkan. Oh iya, ketika Anda sudah memutuskan untuk ikut memulai usaha budidaya tanaman kencur maka ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yakni :

1. Pembenihan
Cara pembibitan kencur diambil dari rimpang yang sudah cukup tua, tetapi masih segar. Tetapi untuk tanaman skala kebun, sebaiknya rimpang disimpan dulu di gudang atau tempat yang agak gelap sampai mengeluarkan tunas. Dengan demikian, saat ditanam di lahan maka kencur akan tumbuh dengan mudah.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada permukaan musim penghujan karena air hujan dapat membantu proses pertumbuhan tunas tanaman. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka. Untuk bibit sebaiknya dipilih dari rimpang yang tumbuh paling ujung. Gunakan rimpang dari tanaman yang sudah cukup tua dan jangan dari tanaman yang masih muda. Diharapkan, dalam waktu 1-2 minggu rimpang sudah bertunas dan tumbuh karena awal pertumbuhan rimpang membutuhkan tingkat kelembaban yang cukup tinggi.

2. Melakukan Persiapan Lahan
Tanah harus diolah terlebih dahulu. Ini langkah sebelum tanahnya ditanami kencur, Tujuannya supaya tanah menjadi gembur. Lakukanlah pencangkulan sedalam 20-30 cm. Drainase diusahakan sebaik mungkin, agar tidak terjadi penggenangan air pada lahan. Oleh karena itu, perlu dibuat parit-parit pemisah petak. Ukuran petak dibuat teratur dengan lebar 2-3 m, sedangkan panjang petak disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

3. Jarak Tanam
Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman kencur yang dipanen tua adalah 80 cm x 40 cm. Bibit kencur ditanam sedalam 5-7 cm dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat memperlambat pertumbuhan.

4. Cara Pemupukan
Pupuk kandang adalah yang terbaik untuk memberikan hara organik serta untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk kandang atau pupuk organik diberikan saat melakukan pengolahan atau pencangkulan tanah. Pupuk dicampur dengan tanah secara merata agar dapat meresap dan memberikan hara yang diperlukan tanah selain untuk membuat struktur tanah yang lebih baik. Tambahkan pupuk buatan berupa Urea, TSP, dan KCL. Urea dan KCL diberikan sebanyak dua kali, separuh bagian diberikan pada saat tanam dan sisanya diberikan pada saat tanaman berumur 45 hari. Adapun semua takaran pemberian TSP diberikan pada saat penanaman. Pada tanah yang subur, dosis pupuk dapat lebih dikurangi.

5. Pemeliharaan
Ini juga tidak kalah penting, sesudah tumbuh, tanaman kencur harus disirami pada saat tidak turun hujan, terutama saat tanaman masih muda. Penyiangan dilakukan satu bulan sekali. Rumput-rumput liar atau gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman harus dibersihkan dan dibuang. Penyiangan pertama dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu. Setelah itu, lakukanlah penyiangan 3-6 minggu sekali tergantung dari kondisi gulmanya. Jika gulmanya banyak sekali, inaka frekuensi penyiangan harus lebih sering dilakukan. Pencangkulan gulma boleh dilakukan di jalur yang jauh dari pokok tanaman. Tetapi, gulma yang ada dekat tanaman pokok sebaiknya dibersihkan dengan cara hati-hati sehingga tidak melukai tanaman, apalagi merusak rimpang yang nantinya akan dipanen.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Hama yang kebanyakan sering mengganggu tanaman kencur adalah ulat pemakan daun. Ulat Karana diocles dan Udas pesfolus sering menyerang tanaman kencur dengan menggerogoti daun. Jika serangannya masih sedikit, ulat ini dapat dibasmi dengan cara manual, yaitu ditangkap dan dibunuh.

7. Pemanenan
Panen untuk konsumsi dimulai pada umur 6 sampai 10 bulan. Tetapi, berbeda dengan jahe, waktu panen kencur dapat ditunda sampai musim berikutnya, bahkan sampai tiga tahun. Di musim kemarau, waktu itulah tanaman kencur akan mati suri, tanaman kencur sudah dapat dipanen. Bongkarlah keseluruhan tanaman dan bersihkanlah rimpang dari tanah atau kotoran lain yang melekat. Selanjutnya, rimpang kencur sudah siap untuk dijual dalam bentuk masih segar. Karena kualitasnya akan lebih baik.

8. Pasca Pemanenan
Kencur dapat digunakan untuk obat dalam bentuk simplisia. Simplisia kencur (Kaempferia rhizome) ini mudah dibuat. Caranya, rimpang kencur yang sudah dibersihkan dipotong-potong atau dirajang. Kemudian, potongan-potongan kencur ini ditaruh dalam wadah dan dijemur di tempat yang teduh agar kering. Dengan sistem pengeringan tak langsung ini diharapkan kadar minyak asiri simplisia tidak kurang dari 2,4%. Tahapan pengolahan kencur meliputi penyortiran, pencucian, pengirisan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan. Setelah panen, rimpang harus secepatnya dibersihkan untuk menghindari
kotoran yang berlebihan serta mikroorganisme yang tidak diinginkan. Rimpang dibersihkan dengan disemprot air yang bertekanan tinggi, atau dicuci dengan tangan. Bila mengalami kesulitan, rimpang harus direndam dalam air untuk beberapa lama, kemudian disikat dengan sikat halus agar tidak melukai kulit rimpang. Setelah pencucian, rimpang dikering anginkan sampai kulit
rimpang tidak berair lagi. Untuk penjualan segar, kencur dapat langsung dikemas. Tetapi bila diinginkan dalam bentuk kering atau simplisia, maka perlu dilakukan pengirisan rimpang dengan ukuran 1-4 mm berbentuk bulat atau lonjong dengan panjang 1-5 cm dan lebar 0,5-3 cm. Rimpang yang sudah diiris, selanjutnya dikeringkan langsung dibawah sinar matahari atau dengan pengering buatan/oven pada suhu 40-50° C. Bila kadar air telah mencapai sekitar 10 %, yaitu bila rimpang bisa dipatahkan, pengeringan telah dianggap cukup.

Semoga artikel di atas bermanfaat untuk Anda. Sukses selalu untuk para calon pengusaha Indonesia.

Share on Facebook
Share on Twitter

Related : Manisnya Usaha Budidaya Kencur