Bisnis tidak bisa dipisahkan dengan jual beli. Meski cakupan bisnis itu luas sekali tetapi transaksi jual beli ini menjadi hal pokok yang ada dalam bisnis. Pada kesempatan kali kami tidak akan membahas tentang bagaimana cara membeli sebuah barang yang anda butuhkan. Tetapi yang menjadi fokus kita kali ini yaitu bagaimana cara menjual. Persoalan menjual ini menjadi inti dari para pengusaha pada umumnya. Bukan bagaimana membuat sebuah barang dengan kualitas terbaik saja, tetapi bagaimana bisa menjual sebuah barang kepada konsumen malah menjadi perhatian yang utama. Kenapa? Bisa kita analisa sendiri dalam hal ini. Target seorang pebisnis atau pengusaha salah satunya meningkatkan omzet penjualan barangnya. Jika tidak ada penjualan sebuah barang atau tingkat penjualan tidak meningkat maka bisa dipastikan omzet pun tak meningkat. Selanjutnya, besar keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak meningkat pula. Meski pun bisa memproduksi sebuah barang yang bagus kualitasnya dan harganya juga tidak mahal, tetapi tidak akan banyak berarti bilamana barang tersebut tidak bisa dijual ke konsumen.
Sangat benar ada orang yang mengatakan kalau mau berbisnis maka awalilah dengan menjualkan dahulu. Jangan membuat dulu barangnya baru menjual barang tersebut. Mengawali atau merintis sebuah bisnis memang bukan perkara yang mudah. Ini bahkan tergolong sesuatu yang sulit. Apalagi seseorang yang sebelumnya belum pernah mengelola usaha sama sekali. Seseorang yang belum begitu mengenal seluk beluk sebuah usaha atau bisnis bisa berjalan. Namun, dengan kita mengawali sebuah bisnis dengan cara menjualkan ini maka akan lebih mudah. Tetapi kalau mengawali sebuah usaha dengan membuat dulu barangnya maka ini akan lebih sulit. Hal ini dikarenakan setelah kita membuat maka kita harus juga menjualnya kepada para konsumen. Jadi ada dua tahap yang mesti dilakukan. Menjualkan barang dagangan juga tidak perlu modal yang banyak. Bahkan tidak sedikit orang menjualkan suatu barang tanpa ada keluar modal uang sedikit pun. Tetapi memang harus punya tingkat kepercayaan yang bagus orang yang menjualkan barang tersebut.
Sebagaimana banyak jenis ketrampilan lainya, menjual itu juga termasuk ketrampilan yang bisa dimiliki oleh tiap orang. Ketrampilan ini tidak hadir dengan sendirinya saat seseorang dilahirkan di dunia ini. Ini bukan bawaan sejak lahir. Setiap orang bisa belajar atau berlatih tentang ketrampilan menjual sehingga nantinya bisa menjadi seorang yang ahli dalam penjualan. Melatih seseorang hingga menjadi orang yang ahli dalam penjualan memang tidak singkat prosesnya. Tetapi memerlukan waktu yang relatif lama. Pengalaman juga ikut berkontribusi dalam meningkatkan ketrampilan seseorang menjual sebuah atau beberapa produk barang. Orang yang berpengalaman tentu akan lebih memiiki ketrampilan yang lebih bagus dalam menjual suatu barang.
Dalam kenyataanya memang benar bahwa kesuksesan seseorang dalam menjual tergantung dari pengalaman masing-masing individu, yang mana semakin lama seseorang berkutat dalam dunia sales maka makin hebat mereka untuk berjualan. Jam terbang sangat berlaku juga dalam masalah ketrampilan menjual ini. Tetapi tentunya masing-masing individu memiliki kecepatan sendiri dalam mempelajari pengalaman-pengalaman saat menjual suatu produk. Orang yang berkecimpung dalam penjualan sebuah barang berprofesi sebagai seorang sales. Tiap perusahaan umumnya punya sales untuk menjual produknya.
Banyak yang mengatakan bahwa semakin banyak seorang sales bertemu dengan orang, maka semakin banyak pula ia mendapatkan cara untuk menjual yang terbaik. Sesudah kita memahami kata-kata tersebut maka saya dapat menyimpulkan jika ingin menjadi seorang sales yang hebat maka dibutuhkan banyak komunikasi dengan berbagai macam orang. Waktunya pun tidak bisa hanya sehari atau dua hari. Bahkan satu bulan sampai dengan satu tahun pun rasanya kurang cukup untuk menempa kemampuan menjual ini. Teknik atau gaya menjual kepada setiap orang atau perusahaan berbeda-beda, namun tentunya dapat dibagi menjadi beberapa cara dalam menjual. Jika kita pernah menjual sesuatu kepada orang yang memiliki sifat yang tidak mau kalah, maka suatu saat jika kita bertemu dengan orang yang mempunyai sifat tersebut kita pasti dapat mengatasinya, karena kita mempunyai pengalaman dalam menjual sesuatu kepada orang yang mempunyai sifat tersebut di waktu yang lalu.
Gaya menjual kepada organisasi atau instansi pemerintah tentu berbeda caranya dengan cara kita berjualan kepada organisasi atau perusahaan swasta dan perseorangan. Teknik atau gaya menjual kepada perusahaan swasta dan perseorangan biasanya lebih kepada pendekatan secara profesional. Syarat-syarat formal tidak begitu seketat ketika menjual sebuah produk kepada organisasi atau instansi pemerintah. Sangat berbeda juga cara berjualan kepada perusahaan yang mempunyai culture Jepang dengan perusahaan yang mempunyai culture amerika serikat atau pun eropa. Kalau seseorang belum paham tentang cara menjual yang bagus maka tidak bisa memahami permasalahan ini. Mereka yang sudah berkecimpung dalam dunia penjualan akan paham betul.
Dengan begitu munculan sebuah pemahaman ilmu menjual bahwa semakin banyak seorang sales atau penjual bertemu dengan orang atau konsumen, maka semakin banyak pula ia mendapatkan cara terbaik untuk menjual. Pernyataan ini benar sekali. Jadi, jika anda ingin menjadi seorang sales atau penjual yang hebat maka sering-seringlah anda bertemu dengan berbagai macam karakter dan tipe orang. Ini akan mengakibatkan seseorang penjual tahu bagaimana menghadapi karakter-karakter orang tersebut.
Untuk bisa menjadi lebih mahir dalam menjual tentu saja kita perlu praktik di lapangan. Tidak hanya sekedar membaca tipsnya berulang kali hingga paham benar. Yang namanya ketrampilan itu perlu praktek atau pelaksanaan. Namun sebelum praktek tentu kita perlu menyiapkan dulu barang apa yang mau dijual. Bila kita seorang pemula maka janganlah memilih barang yang mahal dahulu. Pilih item barang yang murah dan banyak orang membutuhkan barang tersebut. Ini untuk memudahkan kita menawarkan kepada banyak orang. Kita ambil contoh dengan menjual kapur barus, bolpen, kain pel, sabun mandi, dan pasta gigi. Mengenai margin keuntungan yang akan diperoleh janganlah terlalu dipilih yang tinggi. Tetapi salah juga bila menjual sebuah barang tanpa mengambil untuk sama sekali atau bahkan memilih rugi demi laris jualannya. Memang habis barang dagangannya. Tetapi hanya sekali itu ia bisa berjualan. Selanjutnya akan berhenti jualan karena modalnya habis untuk menutupi kerugian dan juga biaya operasional yang harus dikeluarkan. Di zaman ini kita bisa menjual dengan media internet khususnya dengan media sosial seperti facebook, whatsapp, instagram, dan lain-lain. Tetapi saran kami bila hendak berlatih komunikasi dalam menjual maka perlu praktek menjual secara konvensional yakni bertatap muka langsung dengan calon pembeli. Dengan kita bertatap langsung kepada para konsumen ini maka banyak hal yang bisa kita pelajari. Termasuk dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif bisa kita dapatkan dari proses penjualan dengan bertatap langsung ini. Sampai di sini dahulu semoga artikel ini bermanfaat. Selamat menjual dan sukses untuk para pembaca sekalian.
Sangat benar ada orang yang mengatakan kalau mau berbisnis maka awalilah dengan menjualkan dahulu. Jangan membuat dulu barangnya baru menjual barang tersebut. Mengawali atau merintis sebuah bisnis memang bukan perkara yang mudah. Ini bahkan tergolong sesuatu yang sulit. Apalagi seseorang yang sebelumnya belum pernah mengelola usaha sama sekali. Seseorang yang belum begitu mengenal seluk beluk sebuah usaha atau bisnis bisa berjalan. Namun, dengan kita mengawali sebuah bisnis dengan cara menjualkan ini maka akan lebih mudah. Tetapi kalau mengawali sebuah usaha dengan membuat dulu barangnya maka ini akan lebih sulit. Hal ini dikarenakan setelah kita membuat maka kita harus juga menjualnya kepada para konsumen. Jadi ada dua tahap yang mesti dilakukan. Menjualkan barang dagangan juga tidak perlu modal yang banyak. Bahkan tidak sedikit orang menjualkan suatu barang tanpa ada keluar modal uang sedikit pun. Tetapi memang harus punya tingkat kepercayaan yang bagus orang yang menjualkan barang tersebut.
Sebagaimana banyak jenis ketrampilan lainya, menjual itu juga termasuk ketrampilan yang bisa dimiliki oleh tiap orang. Ketrampilan ini tidak hadir dengan sendirinya saat seseorang dilahirkan di dunia ini. Ini bukan bawaan sejak lahir. Setiap orang bisa belajar atau berlatih tentang ketrampilan menjual sehingga nantinya bisa menjadi seorang yang ahli dalam penjualan. Melatih seseorang hingga menjadi orang yang ahli dalam penjualan memang tidak singkat prosesnya. Tetapi memerlukan waktu yang relatif lama. Pengalaman juga ikut berkontribusi dalam meningkatkan ketrampilan seseorang menjual sebuah atau beberapa produk barang. Orang yang berpengalaman tentu akan lebih memiiki ketrampilan yang lebih bagus dalam menjual suatu barang.
Dalam kenyataanya memang benar bahwa kesuksesan seseorang dalam menjual tergantung dari pengalaman masing-masing individu, yang mana semakin lama seseorang berkutat dalam dunia sales maka makin hebat mereka untuk berjualan. Jam terbang sangat berlaku juga dalam masalah ketrampilan menjual ini. Tetapi tentunya masing-masing individu memiliki kecepatan sendiri dalam mempelajari pengalaman-pengalaman saat menjual suatu produk. Orang yang berkecimpung dalam penjualan sebuah barang berprofesi sebagai seorang sales. Tiap perusahaan umumnya punya sales untuk menjual produknya.
Banyak yang mengatakan bahwa semakin banyak seorang sales bertemu dengan orang, maka semakin banyak pula ia mendapatkan cara untuk menjual yang terbaik. Sesudah kita memahami kata-kata tersebut maka saya dapat menyimpulkan jika ingin menjadi seorang sales yang hebat maka dibutuhkan banyak komunikasi dengan berbagai macam orang. Waktunya pun tidak bisa hanya sehari atau dua hari. Bahkan satu bulan sampai dengan satu tahun pun rasanya kurang cukup untuk menempa kemampuan menjual ini. Teknik atau gaya menjual kepada setiap orang atau perusahaan berbeda-beda, namun tentunya dapat dibagi menjadi beberapa cara dalam menjual. Jika kita pernah menjual sesuatu kepada orang yang memiliki sifat yang tidak mau kalah, maka suatu saat jika kita bertemu dengan orang yang mempunyai sifat tersebut kita pasti dapat mengatasinya, karena kita mempunyai pengalaman dalam menjual sesuatu kepada orang yang mempunyai sifat tersebut di waktu yang lalu.
Gaya menjual kepada organisasi atau instansi pemerintah tentu berbeda caranya dengan cara kita berjualan kepada organisasi atau perusahaan swasta dan perseorangan. Teknik atau gaya menjual kepada perusahaan swasta dan perseorangan biasanya lebih kepada pendekatan secara profesional. Syarat-syarat formal tidak begitu seketat ketika menjual sebuah produk kepada organisasi atau instansi pemerintah. Sangat berbeda juga cara berjualan kepada perusahaan yang mempunyai culture Jepang dengan perusahaan yang mempunyai culture amerika serikat atau pun eropa. Kalau seseorang belum paham tentang cara menjual yang bagus maka tidak bisa memahami permasalahan ini. Mereka yang sudah berkecimpung dalam dunia penjualan akan paham betul.
Dengan begitu munculan sebuah pemahaman ilmu menjual bahwa semakin banyak seorang sales atau penjual bertemu dengan orang atau konsumen, maka semakin banyak pula ia mendapatkan cara terbaik untuk menjual. Pernyataan ini benar sekali. Jadi, jika anda ingin menjadi seorang sales atau penjual yang hebat maka sering-seringlah anda bertemu dengan berbagai macam karakter dan tipe orang. Ini akan mengakibatkan seseorang penjual tahu bagaimana menghadapi karakter-karakter orang tersebut.
Untuk bisa menjadi lebih mahir dalam menjual tentu saja kita perlu praktik di lapangan. Tidak hanya sekedar membaca tipsnya berulang kali hingga paham benar. Yang namanya ketrampilan itu perlu praktek atau pelaksanaan. Namun sebelum praktek tentu kita perlu menyiapkan dulu barang apa yang mau dijual. Bila kita seorang pemula maka janganlah memilih barang yang mahal dahulu. Pilih item barang yang murah dan banyak orang membutuhkan barang tersebut. Ini untuk memudahkan kita menawarkan kepada banyak orang. Kita ambil contoh dengan menjual kapur barus, bolpen, kain pel, sabun mandi, dan pasta gigi. Mengenai margin keuntungan yang akan diperoleh janganlah terlalu dipilih yang tinggi. Tetapi salah juga bila menjual sebuah barang tanpa mengambil untuk sama sekali atau bahkan memilih rugi demi laris jualannya. Memang habis barang dagangannya. Tetapi hanya sekali itu ia bisa berjualan. Selanjutnya akan berhenti jualan karena modalnya habis untuk menutupi kerugian dan juga biaya operasional yang harus dikeluarkan. Di zaman ini kita bisa menjual dengan media internet khususnya dengan media sosial seperti facebook, whatsapp, instagram, dan lain-lain. Tetapi saran kami bila hendak berlatih komunikasi dalam menjual maka perlu praktek menjual secara konvensional yakni bertatap muka langsung dengan calon pembeli. Dengan kita bertatap langsung kepada para konsumen ini maka banyak hal yang bisa kita pelajari. Termasuk dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif bisa kita dapatkan dari proses penjualan dengan bertatap langsung ini. Sampai di sini dahulu semoga artikel ini bermanfaat. Selamat menjual dan sukses untuk para pembaca sekalian.