Peluang Usaha Ternak Domba Garut Menjanjikan Sukses

Peluang Usaha Ternak Domba Garut
Peluang usaha ternak domba garut menjanjikan sukses ekonomi. Di tahun ini meski kita membuat sebuah usaha yang prospektif. Banyak sekali berbagai jenis usaha yang bisa kita rencanakan. Dari yang skala kecil hingga yang berskala besar. Ada yang bermodal kecil sampai yang mengharuskan untuk menyiapkan dana yang lumayan besar. Ada banyak pilihan yang bisa kita kehendaki dari berbagai peluang usaha. Hanya saja banyaknya pilihan tidak lantas menjadikan mudah untuk memilihnya. Perlu dengan jeli untuk memilih dan memilah mana saja peluang usaha yang kiranya mampu untuk dijalankan. Setiap usaha yang sudah kita pilih diharapkan menjadi pintu gerbang kesuksesan hidup.

Salah satu dari jenis  usaha yang bisa kita pilih yakni peluang usaha budidaya domba garut. Sektor budidaya peternakan memiliki prospek yang sangat cerah. Bagaimanapun sektor peternakan menjadi penopang ekonomi masyarakat. Kebutuhan pasar akan domba garut amat lumayan besar. Diakui memang domba garut sendiri bukanlah merupakan kebutuhan pangan dalam keseharian sebagaimana jenis daging ayam, ikan lele, atau telur ayam. Tidak setiap hari ada banyak orang yang mencari domba garut. Meskipun permintaan akan domba garut juga tetap ada dalam keseharian. Namun, sektor usaha budidaya hewan ternak ini dikenal sangat menjanjikan. Pada hari raya Idul Adha atau hari qurban omzet penjualan hewan domba garut akan meningkat pesat.

Tak hanya daging serta tulangnya yang dimanfaatkan dari hewan jenis kambing ini. Bagian kulit dari domba garut pada saat ini banyak dibutuhkan untuk kebutuhan fashion atau busana. Selain dagingnya yang lezat ternyata kulit dari domba garut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Dengan berkembangnya komoditas tersebut, apabila kita lihai dalam menangkap peluang bisnis ternak ini maka tidak mustahil sukses akan segera menjadi kenyataan.

Potensi ternak kecil yaitu domba cukup menyebar secara merata ke seluruh wilayah. Ternak domba atau kambing tidak memerlukan dukungan lahan yang luas apabila dibandingkan dengan budi daya ternak besar seperti sapi dan kuda. Ternak domba lebih populer di kalangan petani dibandingkan dengan ternak sapi serta kuda. Harga domba yang lebih terjangkau menjadi salah satu faktornya. Memang dibanding sapi harga domba jauh lebih murah. Ternak domba biasa dijadikan tabungan jangka pendek oleh para petani. Secara periodik permintaan akan domba garut cukup tinggi, yaitu menjelang Hari Raya Kurban atau idul adha di musim lebaran haji.


Permintaan domba yang paling potensial secara reguler datang dari kota-kota besar seperti Bandung serta Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Ternak domba dari Tasikmalaya juga dipasarkan ke wilayah Cirebon. Konsumen reguler daging domba ini adalah para pedagang sate. Di samping permintaan lokal, regional, dan nasional, pasar ternak domba masih cukup terbuka untuk negara di lingkungan Asia Tenggara sendiri, seperti Brunai Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Apalagi dengan diadakannya masyarakat ekonomi ASEAN dimana pasar akan lebih terbuka lebar. Para peternak yang sudah berorientasi pasar sudah sangat menguasai kapan dia harus membeli dan kapan harus menjualnya kembali. Pasar ternak domba memiliki siklus reguler yang tetap sehingga mudah dijadikan bahan pertimbangan oleh para peternak. Maka dari itu ternak domba di mata peternaknya dianggap sebagai tabungan keluarga. Produk lainnya dari ternak domba adalah kulit. Pasar kulit domba ini juga cukup prospektif. Di samping sebagai bahan pembuatan busana, kulit domba merupakan bahan baku untuk berbagai peralatan rumah tangga dan barang kerajinan. Prospek pasar kulit domba melebihi prospek pasar daging domba. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya para pembeli kulit domba yang sudah menyerahkan uang di muka kepada rumah-rumah potong hewan. Waktunya pun jauh-jauh hari sebelum ternak domba tersebut dipotong. Tidak dapat dipungkiri bahwa harga ternak domba mengalami fluktuasi, sebagaimana halnya terjadi pada harga hasil ternak yang lainnya. Namun demikian, sesuai dengan pola fluktuasi permintaannya fluktuasi harga ternak domba tidak terlalu tajam. Bandingkan misalnya dengan fluktuasi harga ternak unggas yang kurang stabil dan tidak dapat diprediksi oleh para peternak pada umumnya. Pergerakan harga ternak domba relatif dapat diikuti dan dapat diprediksi oleh para peternak. Misal pada saat musim kurban harga ternak cukup tinggi dan saat yang tepat untuk para peternak untuk menjual peliharaannya. Dengan demikian peternak domba relatif dapat mengendalikan pasar bila dibandingkan dengan peternak komoditas lain yang hanya sebagai penerima harga saja. Ini sebuah keuntungan tersendiri bagi mereka yang ingin berkecimpung dalam usaha ternak domba garut. Peluang emas untuk kita bisa mendapatkan keuntungan lumayan.
Domba Garut
Domba Garut memiliki keunggulan lain daripada yang lainnya. Domba tersebut pertumbuhannya yang begitu cepat, bobot dan postur tubuhnya juga baik, serta produktivitasnya cukup tinggi (umumnya bisa beranak 2 (dua) ekor dalam masa satu kali kehamilan). Sangat menguntungkan sekali tentunya. Pertumbuhan domba yang amat cepat tentu akan sangat menguntungkan peternak. Dalam waktu yang tidak amat lama sudah bisa dinikmati hasilnya. Dengan bobot dan postur yang baik membuat domba garut lebih menguntungkan lagi. Banyak orang mau membeli domba dengan pertimbangan bobotnya sekaligus posturnya.

Untuk memulai usaha ini, berdasarkan hasil perhitungan yang teliti. Apabila kita ingin mencapai skala ekonomis pada usaha ternak domba garut maka kita setidaknya memelihara minimal 8 (delapan) ekor. Pada skala delapan ekor usaha ternak domba mencapai titik impas. Usaha ternak domba garut pada  satu kali proses produksi dengan skala usaha sepuluh ekor memperoleh laba rata-rata Rp 1.120.000. Masa satu kali produksi adalah 3 bulan atau kurang lebih 100 hari. Dengan demikian pendapatan usaha ternak domba dalam kurun waktu satu tahun pada skala usaha 10 ekor ±Rp 3.360.000. Setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan dalam usaha ternak domba, dalam 3 bulan menghasilkan penerimaan Rp.1,23. Dengan kata lain keuntungan ternak domba dalam waktu 3 bulan sebesar kuran lebih 23%. Begitu menjanjikan bukan?

Salah seorang yang sukses dengan usaha ternak domba garut ialah pak Agus. Beliau pengusaha asal Bekasi yang mengelola usaha keluarga di Bandung. Seperti dituturkan oleh Agus, pada awalnya budidaya domba garut yang telah menginjak tahun ke-3 itu bukan kesengajaan, tapi disebabkan agrobisnis orang tuanya yang membutuhkan pupuk dalam jumlah besar. Pasalnya, lahan seluas 7 Ha yang dibeli secara bertahap sebagai investasi menjelang pensiun untuk ditanami pohon jati, mahoni, kemiri, kopi & vanili itu berupa bukit berlahan tandus.

Meski demikian, dikatakan pula, di samping "faktor ketidaksengajaan", pilihan beternak domba tak sekadar untuk mendapatkan pupuk kandang semata. Pengamatan terhadap peluang pasar juga menjadi pertimbangan dalam beternak domba garut ini. Pemeliharaan domba garut menurut Agus tergolong mudah, kasarnya tinggal diberi rumput dari lingkungan sekitar maka ternak sudah cukup mendapatkan pakan.

Nah, untuk anda yang tertarik dengan ternak domba garut ini, maka mulailah dengan semangat. Teruslah pula belajar mencari ilmu bagaimana cara beternak yang efektif dan efisien. Jangan segan untuk bertanya dan mendatangi para praktisi yang telah sukses dalam ternak domba garut tersebut. Semoga artikel peluang bisnis ini memberikan manfaat banyak kepada semua pembaca.

Share on Facebook
Share on Twitter

Related : Peluang Usaha Ternak Domba Garut Menjanjikan Sukses