Peluang Usaha Budidaya Cabe Rawit

Peluang usaha budidaya cabe rawit sangat pas untuk kita tekuni pada saat ini. Hampir seluruh rumah tangga di Indonesia setiap hari mengkonsumsi cabe rawit. Selain rumah tangga, berbagai industri pangan juga menjadikan cabe rawit sebagai bahan untuk produksinya. Cabe Rawit mempunyai nama latin Capsicum frutescens.
Bumbu masakan sebagian besar menggunakan cabe rawit. Komoditas pertanian yang satu ini merupakan bagian terpenting dari berbagai macam masakan. Rasanya yang pedas akan menambah nafsu selera makan. Sehingga makan pun menjadi tambah nikmat dan lahap. Pada umumnya, masyarakat Indonesia gemar masakan-masakan yang mempunyai rasa pedas. Tentu pedasnya masakan sebab memakai bahan cabe rawit. Inilah yang menjadikan masakan tradisional di negeri ini sebagian besar mempunyai rasa pedas. Beberapa menu masakan yang enak dan mungkin kita pun menikmatinya setiap hari memakai cabe rawit. Kita bisa lihat masakan di sekitar kita. Sebagai contoh: bakso, mie ayam, soto, nasi goreng, siomay, pecel, dan sebagainya. Beberapa makanan kecil pun akan bertambah lezat bila dihidangkan bersama cabe rawit segar. Contohnya: tempe bacem, mendoan, tahu goreng, bakwan, dan lain-lain. Cabe rawit juga bisa diolah menjadi bumbu instan. Berbagai makanan camilan yang memakai bumbu pedas, kebanyakan menggunakan cabe rawit. Ada juga yang dijual terpisah. Dalam arti bumbu pedas yang termasuk produk tertentu.  Sebagai contoh, saos dan sambal. 
Usaha Budidaya Cabe Rawit

Persebaran dari produk-produk dari cabe rawit ini sudah ada dimana-mana. Di toko-toko, pasar, bahkan di supermarket kita dapat mendapatkannya. Tentu ini akan memudahkan masyarakat sebagai konsumen untuk mendapatkannya. Tak hanya industri pangan, saat ini, bidang insdustri lainnya pun juga menggunakan bahan cabe rawit untuk proses produksinya. Kita sebut saja bidang industri jamu atau obat-obatan. Salah satu produknya yang sudah tidak asaing lagi yakni koyo cabe. Bahkan mungkin anda pernah memakainya. Pemanfaatan cabe rawit yang beraneka ragam tentu sangat menguntungkan. Permintaan akan cabe rawit tentu akan meningkat dari waktu ke waktu. Ini adalah sebuah peluang usaha yang hendaknya bisa kita tangkap. Jika pemenuhan bahan komoditas cabe rawit dari dalam negeri tidak terpenuhi, maka terpaksa perusahaan dalam negeri akan mendatangkannya dari luar negeri. Cabe rawit mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Pasarnya juga cukup luas dan permintaan terus mengalami kenaikan. Baik permintaan di luar negeri atau pun di dalam negeri. Sekali lagi, ini semua merupakan peluang usaha yang cukup bagus untuk kita bidik. Dalam pengelolaan dan cara usaha budi daya cabe rawit yang profesional, tentu ini akan menjadi pendulang rupiah luar biasa bagi kita.  Nah, untuk itu kita harus mengetahui dulu tentang tata cara budi daya cebe rawit yang benar. Berikut akan kita sampaikan beberapa hal yang cukup penting diketahui dalam rangka usaha budi daya cabe rawit ini, khususnya dalam proses sebelum penanamannya:

1. Memilih jenis tanah yang cocok.
Cabe rawit umumnya cocok untuk ditanam pada tanah yang subur, tanah yang berpasir, tanah yang gembur, tanah yang mengandung humus, serta tata air dan sirkulasi udaranya cukup baik. Selain itu, tanah yang baik untuk ditanami cabe rawit harus yang mempunyai derajat keasaman (pH) 5,5 – 6,8. Pada pH tersebut, pertumbuhan tanaman cabe rawit akan berlangsung optimal. Bila mana tanah yang dipilih memiliki pH lebih rendah, tanah tersebut dapat ditingkatkan nilai pH nya dengan melakukan pengapuran. Atau bila pH tanah tersebut terlalu tinggi, bisa diturunkan dengan pemberian belerang pada tanah yang dimaksud.

2. Memperhatikan penyinaran matahari.
Diusahakan lahan yang akan ditanami cabe rawit tidak terhalang oleh sinar matahari dalam waktu paling sedikit 8 jam setiap hari. Artinya tanah tersebut tidak boleh terlindungi pohon yang besar. Kurangnya sinar matahari pada tanaman cabe rawit akan mengakitbatkan tanaman lemah dan pucat. Tentu kita tidak menginginkan yang terakhir ini.

3. Memperhatikan curah hujan dan suhu.
Tanaman cabe rawit tidak terlalu tahan pada kondisi curah hujan  yang lebat. Mengenai suhunya, tanaman cabe rawit cocok dalam rentang suhu rata-rata 21-28 °C.
4. Memilih bibit unggul
Bagaimanapun, pemilihan bibit unggul sangat penting untuk diperhatikan. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman cabe rawit yang bagus pula.

5. Air yang mencukupi
Faktor ketersediaan air yang cukup harus juga diperhatikan. Air sangat penting untuk membantu proses fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan cabe rawit. Bila tanaman kurang air maka akan layu, kerdil bahkan bisa mati. Demikian pula jika terlalu banyak, tanaman akan rusak bagian akarnya.
Bila beberapa hal di atas sudah teratasi dengan baik, maka selanjutnya kita akan melaksanakan proses penanamanya. Tentang penanamannya, mari kita simak berikut ini:
a. Pengolahan Tanah
Tanah harus diolah dengan teknik yang benar. Berikut hal-hal yang harus dilakukan dalam pengolahan tanah, yakni:
1). Pembersihkan gulma.
Gulma harus dibersihkan agar tidak mengganggu tanaman cabe rawit yang kita tanam.
2). Pembajakan lahan
Dalamnya pembajakan tanah kurang lebih antara 40-60 cm. Bila telah selesai, angin-anginkan selama 7-10 hari.
3). Penyiapan plot bedengan
Lakukan dengan memakai benang bangunan atau sejenisnya. Tarik benang memanjang dengan ukuran 10-13 m dan lebarnya 100-120 cm. Untuk tingginya bervariasi. Bila penanaman musim kemarau: 30-40 cm, untuk musim hujan: 50-70 cm. Mengenai lebar paritnya, pada musim kemarau: 40-50 cm, dan untuk musim penghujan: 60-70 cm.
4). Pemupukan
Pemupukan dilakukan memakai pupuk kandang yang berupa kotoran sapi, domba, ayam, atau boleh juga kompos yang kesemuanya telah matang. Untuk tiap tanaman disarankan sebanyak 1-1,5 kg. Boleh juga dengan menggunakan pupuk organik yang kini telah terjual bebas. Hanya saja perlu dilihat petunjuk dan dosisnya. Pupuk kimia juga dipakai. Untuk pemupukan per bedengan yang panjangnya 13 meter, perlu 4 kg. Perbandingannya, 3 ZA: 1,5 KCL : 2 TSP: 1 Urea. Kemudian dalam 100 kg campurannya perlu juga ditambahkan 1,5 kg Furdan serta 1 kg borate.
5). Pencampuran tanah
Pencampuran tanah atau biasa dikenal pengadukan dapat menggunakan alat sederhana berupa cangkul. Tanah, pupuk kimia dan pupuk kandang dicapur merata dan juga dibolak-balik. Setelah itu diangin-anginkan selama 7-14 hari.
6). Membuat bedengan.
Bedengan dibuat sesuai ukuran yang telah disebutkan di depan tadi. Parit di antara bedengan juga perlu disesuaikan ukurannya sebagaimana ukuran pada saat penyiapan plot bedengan.
b. Pemasangan MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak)
Mulsa ini berguna untuk kandungan bahan organik, mengatur penguapan air, mempertahankan suhu, bahan organik, kelembaban tanah, meningkatkan penyerapan air serta penghilangan tumbuhnya gulma. Jadi, mulsa ini sangat efektif untuk dipasang.
c. Membuat lubang di tanaman
Untuk lubang tanam diameternya 10 cm. Sesudah ditutup mulsa, biarkan selama 7-10 hari supaya pupuk bereaksi dan mudah diserap tanaman.
d. Penyemaian bibit tanaman
Tekniknya dengan menggunakan kantung plastik. Sebelumnya, pilihlah terlebih dahulu bibit unggulnya.
e. Penanaman
Bila bibit sudah di persemaian selama 17-21 hari, maka telah siap untuk dipindahkan ke lahan. Pelaksanaanya pada pagi hari atau sore hari. 
f. Pemasangan lanjaran
Lanjaran digunakan untuk menopang tanaman cabe rawit yang lebat agar kuat. Bahan lanjaran menggunakan bambu. Boleh di pasang saat penanaman. 
g. Pemupukan tambahan/ susulan
Pemupukan susulan diberikan pada saat 30-60 hari, untuk pemupukan kedua dan ketiga.
h. Perempalan 
Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi tanaman cabe rawit.  Bagian yang perlu dirempel yaitu tunas samping.
cabe rawit sangat prospek

i. Pengairan yang cukup
Air adalah faktor penting dalam pertumbuhan cabe rawit. 
j. Penyiangan gulma yang mengganggu
Gulma harus disiangi agar tidak menjadi gangguan bagi tanaman cabe rawit. Gulma bisa menjadi pesaing tanaman cabe untuk mendapat zat-zat hara, sinar matahari juga air.
k. Tali penyangga hendaklah dipasang
Saat tanaman cabe rawit sudah menjadi besar perlu dipasang tali penyangga. Tali penyangga ini berfungsi untuk mempermudah pemanenan. Juga untuk pengaturan tanaman.
l. Proses Panen
Cara panen dapat dikerjakan dengan cara yang sederhana. Cukup dipetik dan ditaruh di wadah. Penting juga untuk memisahkan cabe yang bagus, yang sedang, dan juga cabe yang kualitasnya buruk seperti busuk atau rusak. Ketiga jenis tersebut akan mempunyai nilai jual yang berbeda tentunya.

Usaha atau bisnis cabe rawit ini bila dilakukan secara serius dan profesional niscaya menghasilkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Harga cabe rawit yang berfluktuasi kadang memberikan keuntungan yang tinggi sekali ke pada petani. Kenaikan harga yang sampai ratusan persen membuat petani dapat meraup untung yang cukup tinggi. Sekarang, tinggal kita melangkah untuk mulai mengambil peluang usaha budidaya cabe rawit. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. 

Share on Facebook
Share on Twitter

Related : Peluang Usaha Budidaya Cabe Rawit