Tips Membuka Bisnis Barang Bekas

Bisnis Barang Bekas
Bisnis barang bekas memiliki prospek yang masih berkelas. Kehidupan manusia memang selalu penuh dinamika. Salah satunya adalah kebutuhan hidup yang kian meningkat dari waktu ke waktu. Kebutuhan terhadap produk barang serta jasa yang tidak pernah berhenti. Untuk memenuhi kebutuhan akan suatu barang, maka mereka mengeluarkan uang untuk membelinya. Sehingga dengan keluar uang untuk membeli itu pemenuhan terhadap manfaat barang tersebut dapat dicapai. Tapi tak sedikit pula yang membeli sebuah barang hanya karena keinginan bukannya suatu kebutuhan. Beli bukan karena benar-benar butuh tetapi hanya sekedar ingin saja. Akibat sikap seperti ini akhirnya nilai manfaatnya tidak begitu jelas. Bahkan jarang digunakan dan cuma ditaruh di rumah saja barang tersebut. Status barang itu sepertihalnya ibarat sebuah barang bekas saja.

Memakai atau menggunakan sebuah barang memang suatu hal wajar. Segala barang yang dipakai tentu ingin diambil manfaatnya. Tapi tidak sedikit juga yang mudah bosan dengan sebuah barang tersebut. Baru dipakai beberapa kali namun sudah tak disukai. Langsung barang tersebut ditaruh di sembarang tempat tanpa dirawat sedikitpun. Barang seperti ini sebaiknya langsung disendirikan dan selanjutnya dijual ke tukang pengumpul barang bekas. Namun, yang banyak terjadi adalah dimanfaatkan secara benar barang-barang yang dibeli. Setelah beberapa waktu atau lama dipakai akhirnya diletakkan begitu saja. Tak digunakan alias menjadi barang bekas. Sebuah kenyataan bahwa tak semua barang bekas ini tidak bisa dimanfaatkan secara 100 %. Masih banyak jenis barang bekas yang dianggap sebagai barang sampah, namun sekali lagi pada kenyataannya barang tersebut masih dapat digunakan. Barang bekas seperti perabot rumah tangga, barang-barang elektronik, meubelair, otomotif, dan lainnya banyak dijumpai di sekitar kita. Tidak sedikit pula orang yang malah suka mencari barang bekas seperti itu. Walau bagaimanapun yang namanya barang yang baru sekalipun suatu saat akhirnya menjadi barang bekas. Yang mana barang bekas kadang selalu dipandang sebelah mata.

Barang bekas menjadi incaran oleh sebagian masyarakat. Ini tidak lain karena ada nilai ekonomisnya dari barang bekas tersebut. Tak sedikit malah mencari barang itu untuk dimanfaatkan sendiri. Banyak pula yang menjadikannya sebagai penghidupan atau pekerjaan sehari-hari. Mencari barang bekas untuk selanjutnya dijual lagi ke pasar barang tersebut. Terkadang kalau masih bisa diperbaiki maka dilakukan perbaikan sehingga nantinya bisa memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi lagi. Bila barang bekas itu kemudian dijual akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Kalau kita cermati dari fenomena tersebut di atas, ada sebuah wacana usaha yang bisa kita kerjakan atau kita ambil. Mengingat prospek yang cukup bagus, maka sangat penting kita untuk membahas dan lebih kreatif lagi berpikir. Tentu untuk bisa menjalankan usaha bisnis barang bekas ini. Dari beberapa hal yang diuaraikan di atas, sangatlah pas sekali apabila kita mengambil peluang tersebut yakni berbisnis barang bekas. Nah, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menjalankan usaha ini. Diantara poin penting tersebut yakni:

1. Kuatkan tekad untuk sukses berwirausaha
Harus ada niatan yang kuat memang. Apalagi dalam berwirausaha seperti bisnis barang bekas ini. Adanya beberapa halangan tidaklah boleh sampai melunturkan usaha bisnis itu. Selalu siap berjuang untuk mencapai sukses. Di awal sebuah perintisan usaha biasanya perlu kerja keras. Perjuangan di saat rintisan usaha ini biasanya malah lebih berat dari yang dibayangkan. Maka perlu adanya persiapan mental di awal. Inilah perlunya kekuatan niat dan tekad bagi seorang yang ingin menjadi seoang pengusaha sukses. Jika hanya niatnya setengah-setengah maka akan sulit untuk bisa sukses. Seorang yang terjun di bidang bisnis barang bekas ini harus mencari barang bekas di banyak tempat. Usaha seperti ini tentu di awalnya tidaklah mudah dilakukan. Tekad yang kuat menjadi modal awal yang utama.

2. Perbanyak jaringan pertemanan
Ini untuk bisa mendapatkan banyak teman atau orang yang bisa kita dapatkan informasi. Yang mana kita nantinya akan mudah mendapat komoditas barang bekas. Semakin banyak orang kita kenal maka akan semakin baik. Dari sanalah kita bisa memperoleh barang bekas beraneka ragam dan jumlahnya pun akan banyak. Ketika kita banyak memiliki teman maka informasi tentang barang bekas atau rongsokan akan mudah kita cari. Kita akan mendapatkan lebih banyak barang bekas. Barang bekas yang banyak akan memberikan potensi keuntungan yang besar. Sebaiknya pula kita menjalin hubungan pertemanan itu dengan kuat. Semakin erat hubungan pertemanan itu maka kita sudah seperti memiliki keluarga yang baru. Eratnya hubungan pertemanan yang berkembang menjadi kekeluargaan ini akan mempermudah perkembangan usaha barang bekas yang kita kelola.

3. Siapkan modal
Modal yang dimaksud setidaknya ada alat transportasi dan tempat sementara untuk menampung barang bekas yang kita beli dari masyarakat. Sepeda motor yang bekas sudah mencukupi untuk kita gunakan sebagai kendaraan pengangkut barang bekas itu. Tentunya ditambah peralatan sederhana sehingga bisa nyaman dan mudah membawa barang bekas dalam jumlah tertentu. Bila kita punya modal lebih banyak akan lebih baik bila kita membeli mobil bak terbuka. Tidak harus mobil yang baru dan mahal. Mobil bak terbuka yang sederhana bisa kita pilih. Asalkan mobil tersebut masih layak jalan. Tempat menampung barang bekas juga hendaknya ada. Sebaiknya berlokasi tak jauh dari tempat tinggal kita dan mempunyai atap sehingga aman dan tak terkena sinar matahari atau air hujan. Tak lupa juga untuk dipersiapkan sejumlah uang. Itu untuk kita membeli barang-barang bekas dari masyarakat umum. Ketika kita membawa uang sebaiknya uang yang kecil atau pecahan. Dengan uang kecil itu kita akan mudah membayar kepada para pemilik barang bekas.

4. Manajemen keuangan yang rapi
Tak harus menyewa seorang akuntan dalam hal ini. Kita bisa melakukannya secara sederhana. Cukup ada buku tulis dan bolpoin. Dicatat berapa kita membeli dari masyarakat lantas kita catat berapa menjualnya lagi kepada tengkulak barang bekas. Tentang keuntungan maupun pengeluaran pun jangan lupa untuk dicatat dengan rapi. Persoalan ini sederhana akan tetapi sangatlah penting dalam menjalankan usaha ini. Menentukan sekali di kemudian hari. Kemudian satu hal yang perlu diperhatikan yakni jangan mencampur uang untuk kebutuhan pribadi dan uang untuk usaha. Jika sudah tercampur maka akan susah memisahkannya. Kalau hal ini dilakukan secara terus menerus maka sangat mungkin terjadi uang usaha anda digunakan untuk kepentingan pribadi. Lantas, usaha akan berjalan tersendat bahkan macet. Tentu kita tidak pernah mengharapkan ini terjadi.

5. Menyisihkan hasil keuntungan untuk bersedekah
Banyak orang yang meyakini bahwa sedekah tidak akan membuat pelakunya menjadi bertambah miskin atau bangkrut. Tetapi malah sebaliknya, seorang pengusaha yang rajin bersedekah menolong orang yang kesusahan maka usahanya akan bertambah maju. Omzetnya pun akan meningkat pesat. Mungkin inilah berkah dari orang yang berbuat kebaikan kepada sesama. Terlebih kepada orang yang perlu uluran bantuan.

6. Mencari pihak yang siap diajak bekerja sama
Kita perlu mencari orang yang siap bekerjasama. Orang atau pihak tersebut bisa menjadi mitra usaha kita. Tugas mereka mendaur ulang barang bekas yang masih bisa didaur ulang.

Begitulah beberapa hal yang perlu kami sampaikan dalam usaha bisnis barang bekas ini. Semuanya diharapkan memberi manfaat yang banyak untuk anda. Selamat berusaha dalam bidang bisnis barang bekas ini. Semoga sukses selalu dicapai dalam hidup anda.

Share on Facebook
Share on Twitter
Tags :

Related : Tips Membuka Bisnis Barang Bekas