Suksesnya Toko Bangunan Dengan 120 Jaringan

Kisah Suksesnya Toko Bangunan Dengan 120 Jaringan
Peluang bisnis sebetulnya tersebar dimana-mana. Cuma memang untuk melihat peluang bisnis itu perlu ketrampilan tersendiri. Tidak semua orang memang pandai dalam melihat sebuah peluang. Sambil kita berjalan-jalan santai di waktu sore hari pun sebetulnya sudah melihat banyak sekali peluang usaha. Pun demikian saat kita melihat tetangga yang sedang memperbaiki rumahnya atau merenovasi rumahnya. Demikian juga saat kita mendapat kabar bahwa kakak kita di luar kota akan membangun rumah baru untuk tempat tinggalnya. Satu bentuk peluang usaha dari beberapa kejadian tersebut penjualan bahan bangunan. Secara khusus peluang usaha yang bisa kita ambil dari hal tersebut salah satunya ialah mendirikan toko bangunan. Banyaknya orang yang membangun atau merenovasi rumah membuat prospek dari bisnis penjualan bahan bangunan ini sangat cerah. Ditambah lagi dengan berbagai proyek pembangunan seperti membangun jalan raya, jembatan, bendungan, gedung pemerintahan dan lain-lain.

Ada sebuah kisah sukses seorang pengusaha toko bangunan. Kita bisa mengambil hikmah dari kisah seseorang yang jeli dalam melihat sebuah peluang usaha di masa kini. Bagi orang yang sedang membangun rumah sendiri di daerah Sidoarjo, Jawa Timur nama Sari Bumi tentu tidak asing lagi. Nama tersebut merupakan toko yang menyediakan bahan-bahan bangunan seperti pasir, bata, semen, cat, kayu, paku, besi dan sebagainya. Yang menjadikan Sari Bumi mudah terkenal karena tokonya yang banyak. Jumlahnya ada 120 buah yang itu tersebar di Sidoarjo, Gresik, Surabaya, dan Lamongan. Tetapi yang paling banyak di Sidoarjo sekitar 80 %. Memang jumlah toko sebanyak itu bukan milik satu orang. Namun, milik banyak orang. Hanya saja, di antara mereka masih dalam hubungan keluarga. Kata Anas Rofi, Direktur Sari Bumi, "Salah satu misi dari Sari Bumi adalah mengangkat ekonomi keluarga. Oleh karena itu, bagi yang sudah berhasil harus mengangkat saudara yang masih lemah".

Sebagai contoh, Ahmad Sidiq. Demi menyambung hidupnya pria kelahiran Lamongan ini merantau ke Sumatra. Pada Tahun 2000 ia diminta pulang oleh adiknya yang sukses membuka toko bangunan. Atas bantuan adiknya itu pula, Ahmad membuka toko serupa di Candi, Sidoarjo. "Bantuan itu berupa barang-barang untuk mengisi toko. Dikembalikan dengan cara mencicil," kata Miftachul Anam, anak dari Ahmad Sidiq. Kini, utang Ahmad sudah lunas dan tokonya pun sudah berjalan lancar. Bahkan sudah berkembang biak menjadi enam. Seluruhnya bernama Sari Bumi Raya dan yang mengelola adalah anak-anaknya.

Toko Sari Bumi dirintis oleh Mumtahanah bib Kayat, seorang yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Pada Awalnya, ia pembuat kapur putih (salah satu bahan bangunan) di Gresik. Setiap harinya, ia menggenjot sepedanya ke Surabaya untuk memasarkan kapur putihnya. Kerja kerasnya tidak percuma. Dagangannya laris manis. Dari sinilah ia mencium peluang usaha berjualan bahan bangunan. Tekadnya kemudian betul-betul bulat. Sekitar pada tahun 80-an ia membuka toko bangunan yang diberi nama "Sari Bumi" dengan menyewa tempat di daerah Rungkut. "Modal awalnya cuma 150 ribu rupiah. Yang dijual juga masih terbatas misalnya bata, paku, pasir," kata Anas, putra sulung Mumtahanah.

Penciuman Mumtahanah terbukti tajam. Tokonya laris. Ia kewalahan melayani order tiap harinya. Tak sanggup ia bekerja sendiri. Untuk membantunya, ia lalu memanggil Ahmad Said dan Karim. Mereka berdua adalah keponakannya. Dalam perjalanannya, mereka berdua tak hanya bekerja, tapi juga belajar. Mumtahanah sendiri membuka pintu lebar-lebar. Tidak hanya membimbing, ia juga membantu modal kelak saat keduanya membuka toko sendiri. Bantuannya bukan berupa uang, melainkan barang dagangan seperti cat, kayu, dan sebagainya. Toko milik said dan Karim terus berkembang. Karim saja misalnya, kini sudah memiliki 6 toko. Mumtahanah sendiri sudah sekarang punya 13 toko. Kuncinya kata Anas, ialah saling membantu. Tak hanya dalam bentuk barang, bantuan itu bahkan berupa toko itu sendiri. Tokonya dipinjamkan kepada saudaranya untuk dikelola dalam waktu tertentu. Keuntungan sepenuhnya diberikan kepada yang minjam. Dari keuntungan itulah ia punya modal untuk membuka toko sendiri. Saat mengembalikan toko, barang yang dikembalikan harus seperti sedia kala.

Untuk memperkuat sikap saling membantu, mereka mengadakan pertemuan sebulan dua kali. Bentuknya berupa arisan dan pengajian. Ini juga bisa memperdalam ilmu agama. Salah satu wujud dari keimanan itu yakni dengan berinfaq. Oleh sebab itu, setiap anggota diserukan untuk berinfak yang besarnya tak ditentukan. Dari infak itu diperoleh sekitar 40 jutaan dalam tiap bulannya. Dana tersebut disalurkan kepada lembaga sosial dan pendidikan daerah setempat. Pada beberapa tahun ini dana tersebut sudah dikelola sendiri oleh yayasan. Bahkan bisa mendirikan sebuah sekolah.

Dalam rangka memperkuat jaringan bisnis, kelompok Sari Bumi kemudian membentuk holding, tiga tahun lalu. Selain itu juga menjaga perputaran uang tidak keluar dari kelompok sendiri. Sebanyak 20 % keuntungan holding ini masuk yayasan. Kini asetnya holding sudah mencapai 3,5 Milyar rupiah. Bentuk pengembangan Sari Bumi lainnya yakni dengan kemitraan. Kini selain keluarga boleh buka toko menggunakan nama Sari Bumi. Tentu ada persyaratan yang meski dipenuhi. Pihak mitra meski setor uang Rp 500 juta. Dari jumlah tersebut, Rp 50 juta untuk membayar royalti selama 7 tahun, sedangkan sisanya untuk modal. Dengan modal itu, seluruh isi toko akan dikirim dan dibantu juga manajemen pengelolaanya. Syarat lain, tidak diperbolehkan menggunakan uang dari bank riba. Bagi anas, riba dapat menghilangkan keberkahan dan disisi lain menimbulkan dosa. Dari kisah di atas kalau kita ambil beberapa kesimpulan maka untuk bisa sukses dalam membangun toko bangunan itu ada beberapa hal yang mesti diperhatikan:

1. Seorang pengusaha sukses harus memiliki tekad
Di awal perintisan sebuah bisnis, seorang pengusaha harus bekerja dengan penuh tekad untuk sukses. Mereka tidak boleh mudah menyerah oleh keadaan. Meski dengan keadaan dan sumber daya seadanya tetap saja berusaha untuk sukses.

2. Jeli melihat peluang bisnis
Ini menjadi hal yang penting untuk dimiliki seorang pengusaha. Bila tidak maka seorang pebisnis tidak akan segera mengambil keputusan untuk membuka suatu usaha. Segala hal kejadian atau fenomena perilaku masyarakat di sekitar kita bisa dijadikan bahan untuk berpikir mengenai sebuah peluang usaha. Ada saja peluang usaha yang bisa diambil dibalik segala hal yang terjadi di masyarakat itu. Sebagai contoh adalah banyaknya orang yang membangun rumah. Dari hal itu langsung muncul ide untuk mendirikan toko bangunan.

3. Untuk mengembangkan usaha maka perlu dibentuk jaringan bisnis
Jaringan bisnis sangat efektif dalam mengembangkan usaha. Kita bisa mengajak orang-orang yang terdekat untuk dijadikan mitra kerjasama. Misalnya kerabat dekat yang kiranya dipandang punya kemampuan untuk diajak bekerjasama dalam pengembangan toko bangungan.

4. Mau bersedekah kepada orang yang memerlukan
Dari setiap keuntungan usaha toko bangunan sebaiknya disisihkan sebagiannya untuk bersedekah. Dengan mau mengeluarkan sedekah ini kita akan mendapatkan kemudahan dalam mengembangkan usaha.

Kehidupan sebenarnya berisikan berbagai pelajaran dan hikmah. Kita sebagai seorang yang ingin hidupnya sukses khususnya dalam mengembangkan bisnis perlu untuk mengambil berbagai pelajaran berharga dalam kehidupan tersebut. Termasuk kaitannya dengan usaha toko bangunan yang telah sukses. Semoga kisah sukses tersebut memberikan inspirasi bagi para usahawan lainnya.

Share on Facebook
Share on Twitter

Related : Suksesnya Toko Bangunan Dengan 120 Jaringan